Pendahuluan
Grup band Radja akhirnya angkat bicara soal polemik video klip lagu terkini mereka, Apa Sih, yang menunjukkan wajah Vadel Badjideh digantikan dengan foto monyet. Dalam video klip itu, Vadel bersama kakaknya, Bintang Badjideh, dilibatkan selaku dancer.
Ian Kasela, vokalis Radja, menegaskan kalau aksi tersebut sama sekali tidak bertujuan buat melecehkan. Baginya akumulasi gimmick itu timbul secara otomatis sepanjang proses penciptaan video klip.
Baca Juga : Hari Ibu Jadi Momen Istimewa Wulan Guritno Kepada Ibunya
“Kalau foto itu, gue dengar terdapat obrolan antara manajemen kota serta manajemen ia abangnya itu. Gue lagi amati ia take, ia bergaya, dancenya keren banget, gue hingga terkagum-kagum,” ungkap Ian Kasela dikala konferensi pers di kawasan Warung Jati, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2024).
Ian apalagi mengaku termotivasi oleh gerakan Vadel yang mengingatkannya pada Bruno Mars, paling utama nuansa dari video klip The Lazy Song. Perihal inilah yang jadi alibi utama digunakannya gimmick tersebut.
“Mas Moldy bilang, ‘Ini sang Vadel bagus banget dancenya. Fisiknya sekilas seperti Mars Bruno, bukan Bruno Mars.’ Jadi kita kepikiran buat buat vibe semacam The Lazy Song,” lanjut Ian.
1. Terima Kekecewaan Vadel
Tetapi keputusan itu warnanya menuai keluhan dari Vadel. Walaupun begitu, Ian melaporkan kalau grupnya berupaya menerima ketidakpuasan itu dengan kepala dingin.
“Kalau itu jadi bagian dari ketidakpuasan ia ya normal Bisa jadi pula belum di informasikan dengan baik oleh abangnya ataupun abangnya kelupaan. Tetapi ya telah kami tanggapi dengan santai,” tambah Ian.
2. Niatnya Malah Beri Penghormatan
Sedangkan itu, Moldy, gitaris Radja, pula membagikan uraian terpaut keputusan mereka. Dia menegaskan kalau hasrat dini merupakan buat membagikan penghormatan kepada style menari Vadel yang dinilai unik serta berbakat.
“Sebenernya hasrat kita itu ya, semacam yang Mas Ian bilang, mau menegaskan orang pada style Bruno Mars di The Lazy Song. Tidak terdapat hasrat kurang baik sama sekali,” ucap Moldy.
3. Tidak Akan Dihapus
Walaupun menguasai kekecewaan Vadel, Moldy mengaku kalau grupnya tidak mempunyai rencana buat merendahkan video klip tersebut dari YouTube. Video klip itu sudah dirilis sebagian hari kemudian serta sudah memperoleh banyak atensi dari pemirsa
“Ya, jika terdapat yang merasa kurang puas ataupun tersinggung, kami mohon maaf. Tetapi video ini telah tayang serta responsnya lumayan baik. Kami tidak hendak menurunkannya,” tegas Moldy.
4. Tidak Disengaja
Radja berharap kalau polemik ini tidak memperkeruh ikatan mereka dengan Vadel serta pihak manajemennya. “Kami cuma mau menghasilkan karya yang menghibur. Jika terdapat yang salah, itu tidak disengaja,” pungkas Moldy.
Polemik ini tidak ayal membuat video klip Apa Sih jadi pusat atensi Walaupun demikian, Radja senantiasa optimis kalau karya mereka hendak diapresiasi pemirsa selaku wujud hiburan kreatif. Hal ini Dilansir Dari Dollartoto Situs Toto
Kasus ini bermula saat band Radja merilis video klip untuk lagu terbaru mereka, “APA SIH”. Dalam video klip tersebut, terdapat adegan di mana wajah Vadel Badjideh, yang turut tampil, ditutupi dengan stiker bergambar monyet. Hal inilah yang kemudian memicu kontroversi dan menjadi sorotan publik.
Kronologi Singkat:
- Vadel Badjideh Merasa Dirugikan: Vadel Badjideh merasa dirugikan dengan penggunaan gambar monyet pada wajahnya dalam video klip tersebut. Ia menganggap hal ini sebagai bentuk penghinaan dan tidak menghormati dirinya.
- Protes dari Vadel: Vadel kemudian melakukan protes dan mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial. Ia juga mengaku telah menyampaikan komplain kepada pihak Radja sebelum video klip tersebut dirilis, namun tidak digubris.
- Klarifikasi dari Radja: Pihak Radja memberikan klarifikasi bahwa penggunaan gambar monyet tersebut merupakan bagian dari konsep video klip dan tidak bermaksud untuk menghina Vadel. Mereka juga menyatakan bahwa Vadel telah menyetujui konsep tersebut sebelum proses syuting dilakukan.
- Perdebatan Publik: Kasus ini kemudian menjadi perdebatan publik. Banyak pihak yang mengkritik tindakan Radja, sementara ada juga yang membela keputusan mereka.