Ternyata ini !! Alasan Denada Tutupi Wajah Putrinya Dengan Stiker

Pendahuluan

Ternyata ini !! Alasan Denada Tutupi Wajah Putrinya Dengan Stiker. Penyanyi Denada memiliki alasan tertentu mengapa hingga saat ini ia memutuskan untuk menutupi wajah putrinya, Aisha Aurum, dengan stiker. Ternyata, menurut pelantun lagu ‘Ku Jelang Hari’, terdapat perbedaan alasan antara masa lalu dan saat ini. Sejak beberapa waktu yang lalu, Alasan Denada Tutupi wajah putrinya demi menjaga kesehatan.

Sebagaimana diketahui, Aisha Aurum telah menjalani serangkaian perawatan, termasuk kemoterapi, dalam upayanya melawan penyakit kanker yang dihadapinya. Kemoterapi yang dijalani berulang kali itulah yang menyebabkan penampilan fisik Aisha Aurum terlihat berbeda dibandingkan sebelumnya. Bahkan, Denada pernah menutupi semua cermin di rumahnya di Singapura, agar putrinya tidak melihat penampilan fisiknya saat menderita sakit.

Baca Juga : Paula Verhoeven Ungkap Alasannya Diam, Saat Kisruh Perceraian

Alasan Tutupi Wajah Anak

“Ada perbedaan alasan antara dahulu dan kini. dahulu dia mengalami sakit, seperti yang pernah aku ceritakan, semua cermin aku tutupi karena dia tidak merasa bahagia dengan penampilannya,” ucap Denada saat hadir di Pagi Pagi Ambyar TransTV.

“Jika dia sendiri tidak bahagia saat memandang dirinya, bagaimana mungkin dia bisa berbahagia saat orang lain melihatnya?” ujar Denada.

Ada Saatnya Dibuka

Saat ini, setelah kondisi Aisha Aurum meraih perbaikan yang signifikan, tampaknya Denada masih belum ‘melepas’ stiker yang menghiasi wajah putrinya. Ternyata, kali ini alasannya adalah demi keamanan dan kenyamanan putrinya, yang hingga saat ini masih menetap di Singapura.

“Sekarang, saya memiliki pertimbangan tambahan, yaitu mengenai keamanan dan kenyamanan dia di Singapore,” ujar Denada.

“Aku berada di sini, sementara dia di sana, kita lebih sering menjalani hubungan jarak jauh agar dia merasa nyaman. Dalam hal ini, aku juga meyakini adanya penyakit ain (iri dan dengki, red),” ungkap Denada. Ternyata, kebiasaan Denada dalam menutupi wajah putrinya dengan stiker, menjadi perhatian Aisha.

Bocah yang akan mencapai usia 12 tahun pada bulan Desember yang akan datang itu sempat mengajukan pertanyaan. “Dia pernah bertanya, ‘Mengapa wajah Aisha ditutupi, Ibu?’ Aku memberikan penjelasan, ‘Nanti akan ada saatnya,’ ” kata Denada.

“Nanti akan tiba saatnya, ketika dia sudah dewasa dan memiliki keputusan sendiri, ‘buka saja bu’, namun saat ini dia masih di bawah umur,” ujar Denada.

Aisha Aurum

Aisha Aurum adalah putri semata wayang dari penyanyi dan aktris Denada Tambunan. Ia lahir pada tahun 2012, dan sejak kecil tumbuh dalam sorotan media karena status ibunya sebagai selebriti terkenal di Indonesia. Hal ini Dilansir Dari Dollartoto Situs Toto.

Pada 2018, kehidupan Aisha berubah drastis ketika didiagnosis menderita leukemia saat berusia 6 tahun. Denada kemudian membawanya ke Singapura untuk mendapatkan perawatan medis intensif yang lebih canggih. Selama masa pengobatan, Denada kerap membagikan momen-momen penting dan perjalanan kesehatan Aisha di media sosial, yang sering mengundang simpati serta dukungan dari masyarakat luas.

Di Singapura, Aisha menjalani serangkaian kemoterapi dan perawatan medis lainnya yang cukup panjang. Kondisi ini membuatnya harus tinggal jauh dari tanah air, sementara Denada juga berusaha menyesuaikan diri dengan hidup di luar negeri agar bisa fokus mendampingi anaknya. Di tengah kesulitan itu, Denada aktif mencari sumber dana untuk pengobatan Aisha, termasuk dengan menjual sebagian asetnya di Indonesia.

Fakta-Fakta tentang Aisha Aurum

  1. Kondisi Kesehatan: Aisha telah melalui banyak sesi kemoterapi, dan perjuangannya melawan leukemia masih terus berlangsung.
  2. Dukungan dari Publik: Perjuangan Aisha mengundang perhatian dan empati dari berbagai kalangan, baik masyarakat biasa maupun sesama artis.
  3. Dedikasi Denada: Denada rela meninggalkan kariernya di Indonesia demi mendampingi Aisha dalam proses pengobatannya.
  4. Kesehariannya di Singapura: Selain pengobatan, Denada juga memastikan Aisha tetap mendapatkan pendidikan dan bisa menjalani kehidupan senormal mungkin di Singapura.

Perjalanan dan perjuangan Aisha bersama ibunya telah menginspirasi banyak orang untuk menghargai kesehatan dan memberikan dukungan moral bagi mereka yang mengalami hal serupa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *